teks

Perbarui Info & Tips Unik di Estomihi Bloog

Blog Competition

Lomba Penulisan Artikel Di Blog Untuk Kalangan Pelajar Dan Mahasiswa (Universitas Jambi)

Fotografi bukan cuma sekedar Selfie

Kalangan muda biasanya menggunakan kamera hanya untuk hunting a.k.a Selfie belaka. Cobalah hal-hal baru.

Kabut asap masih menyelimuti wilayah Jambi dan daerah lainnya

Kabut asap dapat menyebabkan sesak nafas,mata merah, dan penyakit kecil lainnya.

Serunya Dunia SMK

Teman-teman sekolah di SMK bisa jadi mitra kerja di dunia usaha kelak

Gebyar TIK 2015 diadakan di Hotel Novita Jambi

Berbeda dari tahun sebelumnya, gebyar TIK 2015 diadakan di Hotel Novita,dan pada tahun sebelumnya diadakan di Jambi Town Square (Jamtos)

Senin, 22 Januari 2018

Mengawal Harta Bangsa Yang Sesungguhnya


Jika kita disuruh untuk menyebutkan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia ini tentu akan ada beragam jawaban yang bersifat materialistis, seperti jumlah sumber daya alam yang melimpah, contohnya minyak bumi, batubara, gas alam, dan lain-lain. Kemudian ada juga yang akan menjawab sumber daya manusia yang dimiliki bangsa ini juga merupakan harta bangsa Indonesia, kemudian keberagaman suku dan budaya, anak-anak Indonesia sang generasi penerus dan banyak lagi yang bisa disebutkan sebagai sebuah jawaban atas pertanyaan : Apa saja harta yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia ?

Ada pepatah lama menyebutkan, Seberapa besarpun modal yang kita gunakan untuk membuka atau membuat usaha, jika kita tidak bijak dalam menggunakannya sampai kapanpun modal tersebut tidak akan pernah cukup. Kita bisa menggunakan pepatah ini dalam konteks mengawal harta bangsa atau dalam hal ini BPK Kawal Harta Negara. Kita mengibaratkan harta yang berlimpah diatas sebagai “Modal” dalam membuka sebuah usaha. Kemudian “Usaha” yang disebut pada pepatah diatas kita konotasikan menjadi cita-cita nasional bangsa Indonesia, seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Nah, BPK kita umpamakan sebagai si pembuka usaha tersebut.

Modal yang berlimpah tentu tidak menjanjikan sebuah usaha dapat berdiri tegak sesuai dengan apa yang diharapkan. Perlu sesorang/badan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni untuk menglola “modal-modal” tersebut supaya bisa merubah situasi dan kondisi si pengusaha atau dalam hal ini merubah wujud bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Tentu itu menjadi harapan kita semua. Tapi yang paling penting adalah bukan seberapa besar modal yang kita gelontorkan untuk mewujudkan bangsa Indonesia sesuai amanat UUD 1945, namun bagaimana kita sebagai masyarakat mampu memberikan kepercayaan penuh kepada pemerintah dalam mengelola harta bangsa Indonesiayang tidak terbilang nilai nominalnya tersebut. Perlu ada keperayaan lebih kepada pengelola uang negara dan kepada pengawas negara.

Inilah nilai harta bangsa Indonesia yang paling tinggi nominalnya, bahkan saya rasa nominal tertinggi jika seluruh kekayaan bangsa Indonesia ini dijumlahkan. Bagaimana tidak besar, kepercayaan ini merupakan modal terbesar bangsa Indonesia untuk memulai sebuah perjuangan, khususnya bagi para pengelola keuangan negara (Eksekutif) dalam membangun Infrastuktur, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan lain-lain. Dan kepercayaan yang tidak kalah penting, yaitu kepercayaan terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Saya yakin BPK tidak akan bekerja maksimal dalam mengawasi keuangan negara jika masyarakat Indonesia sendiri tidak percaya akan kinerja BPK. Itulah mengapa kepercayaan ini sangat mahal harganya.

Mari kita bersama-sama mengawal harta yang paling berharga ini, tentu kita mulai dari hal-hal yang sederhana saja seperti menceritakan bagaimana tugas pokok dan fungsi BPK yang sebenarnya, dan kenapa kita harus percaya kepada BPK, mengapa harus BPK yang mengawasi keuangan negara kita, kita bisa menjelaskan kepada anak-anak, kerabat, maupun saudara. Tentu akan lebih baik jika menjelaskan dengan data-data yang akurat, bila perlu membawa hasil cetak visi-misi serta Rencana Strategis BPK RI dalam mewujudkan cita-cita nasional Bangsa Indonesia.

Dengan terkawalnya kepercayaan masyarakat terhadap BPK dalam melaksanakan tugasnya, harapannya tentu dapat membawa BPK lebih semangat, lebih profesional dan lebih independent dalam kinerja, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan masyarakat bangsa Indonesia. Supaya modal-modal yang bersifat materialistis seperti yang disebutkan diatas tadi bisa digunakan sebagai modal penggerak untuk membawa Indonesia kearah yang lebih baik, lebih maju, lebih sejahtera.

Subtema yang digunakan :
BPK dan Kesejahteraan Rakyat

Sumber referensi tulisan :

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 

Kontak Admin di :

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramEmail