teks

Perbarui Info & Tips Unik di Estomihi Bloog

Blog Competition

Lomba Penulisan Artikel Di Blog Untuk Kalangan Pelajar Dan Mahasiswa (Universitas Jambi)

Fotografi bukan cuma sekedar Selfie

Kalangan muda biasanya menggunakan kamera hanya untuk hunting a.k.a Selfie belaka. Cobalah hal-hal baru.

Kabut asap masih menyelimuti wilayah Jambi dan daerah lainnya

Kabut asap dapat menyebabkan sesak nafas,mata merah, dan penyakit kecil lainnya.

Serunya Dunia SMK

Teman-teman sekolah di SMK bisa jadi mitra kerja di dunia usaha kelak

Gebyar TIK 2015 diadakan di Hotel Novita Jambi

Berbeda dari tahun sebelumnya, gebyar TIK 2015 diadakan di Hotel Novita,dan pada tahun sebelumnya diadakan di Jambi Town Square (Jamtos)

Rabu, 28 Juni 2017

PERNYATAAN SIKAP CIVITAS AKADEMIKA UNJA TERHADAP TERORISME, RADIKALISME DAN LGBT

Radikalisme, terorisme dan tindakan ekstrim lainnya merupakan masalah internal Negara saat ini yang terbilang susah untuk diatasi. Aksi-aksi tersebut mengingatkan pemuda terkhusus civitas akademika akan apa yang pernah disampaikan oleh presdien soekarno “lawan ku lebih mudah karena mengusir penjajah, lawan mu lebih sulit karena melawan bangsa sendiri” hal inilah yang saat ini seperti jadi kenyataan dalam perjalanan bangsa saat ini. ditengah derasnya arus radikalisme dan juga terorisme menjadi salah satu tantangan tersendiri.
Sebagai universitas yang memegang teguh prinsip dari tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, berikut dengan pengabdian. Universitas jambi yang merupakan salah satu universitas terbesar di pulau sumatera telah menjadi role model bagi universitas-universitas lain se Indonesia untuk melakukan aksi menolak radikalisme dan juga terorisme . dan jika dihubungkan dengan tridharma perguruan tinggi hal seperti ini merupakan bagian dari suatu pengwujudan dari tridharma tersebut.
Masalah teroris baik teroris nasional maupun teroris internasional harus dicegah dan diatasi secara bersamasama, hal inilah yang telah dilakukan oleh Universitas Jambi dalam deklarasi yang digelar pada 11 februari 2016 dengan menggandeng antar lintas sektor pada saat deklarasi dengan melibatkan 1000 personil dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) 500 anggota pramuka, dan mengikutkan Menwa,Ormas, Tokoh lintas agama , dan juga tokoh pemuda.
Suatu deklarasi yang penuh makna tentunya sikap yang ditempuh, mengenai sikap dari civitas akademika universitas jambi menanggapi hal-hal yang mampu mengikis keutuhan dan kesatuan bangsa.  Tindakan ini sejalan dengan apa yang menjadi arahan dari kepala Negara yang sekaligus kepala pemerintahan  yaitu presiden jokowi yang mengatakan perlunya usaha bela Negara, yang jika dikodifikasi oleh universitas salah satu caranya adalah dengan deklarasi, dan jika hendak ditindaklanjuti lebih jauh lagi adalah dengan penerapannya yang lebih jauh dilaksanakan ketika pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) yang merupakan suatu kewajiban bagi mahasiswa/I sebelum memperoleh gelar sarjana.
Selangkah lebih maju dari berbagai universitas yang ada di Indonesia, sebab unja adalah salah satu universitas yang pertama kali mendeklarasikan penolakan terhadap masalah ini setelah melihat adanaya fenomena-fenomena yang memiriskan permasalahan bangsa ini sehingga tidak sedikit energy dari yang bertugas mengurus Negara ini habis sia-sia tanpa manfaat karena hannya mengurusi masalah yang tidak produktif.
Banyaknya mahasiswa/mahasiswi yang menempuh pendidikan di kampus ini menjadi salah satu factor penguat bagi unja sendiri untuk menyampaikan pesan penolakan terhadap tindakan terorisme dan juga radikalisme dan dibantu lagi dengan penyebaran kampus yang tidak hannya berada disatu tempat. Oleh karenanya luasan jangkauan wilayah masyarakyat akan lebih maksimal.
Gejala sosial yang sedang terjadi dewasa ini baik sekala nasional dan internasional adalah komunnitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) secara pesat mempengaruhi dunia saat ini. dengan globalisasi yang semakin pesat mendorong intervensi terhadap negara-negara luar. Tanpa adanya kesiapan dan perlindungan akan moral dengan moril  Indonesia terutama pemuda negara ini akan terbawa arus globalisasi bahkan dapat mengancam keutuhan budaya yang baik dari negara Indonesia.
Permasalahan yang dialami negara Indonesia dari waktu ke waktu semakin memaparkan bahwa banyak hal yang harus kita kembalikan terhadap esensi cita-cita bangsa Indonesia jelas tertuang pada pembukaan UUD 1945. Univeritas Jambi bersama segala elemen dan antar sektor  yang berkaitan dengan segala komitmen akan menjaga esensi dari tujuan bangsa Indonesia untuk melahirkan generasi yang cerdas.
Pada Berita Aktual, Rabu (10/2) Rektor Universitas Jambi Prof. Dr. Johni Najwan. SH., MH., Ph.D menyampaikan bahwa selain meningkatkan wawasan kebangsaan bagi Civitas Kampus Unja, pastinya juga untuk mensinergikan TNI dan Civitas Unja dalam menghadapi persoalan kebangsaan. Khususnya dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan, diantaranya tindakan radikalisme, terorisme dan komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang saat ini mulai mencuat.
Pernyataan Rektor Universitas Jambi menyikapi bahwa pesatnya pertumbuhan dan pegaruh (LGBT) saat ini membawa perubahan nantinya terhadap kebudayaan Indonesia sebagai negara yang bermoral dan beragama. Karena pada hakikatnya semua agama di Indonesia melarang keras akan fenomena sosial tersebut tanpa terkecuali. Beberapa negara lain didunia saat ini bahkan telah melegalkan akan keberadaan dan hak (LGBT). Bahkan beberapa pemegang kekuasaan dinegara luar telah mengalami hal ini.
Selain itu, deklarasi dan kegitan tersebut juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa selain untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan gotong royong bersama bisa menambah semangat kebersamaan untuk bela negara melalui penguatan antar individu.
Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk wajib bela negara. Jadi dengan gotong royong itu menambah semangat kita juga bahwa bela negara itu tidak mesti hanya berperang tetapi juga dengan gotong royong itu menambah semangat kita juga. Kita satu payung NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap bangsa dan negara,” ucapnya

Dengan kegiatan tersebut Rektor berharap untuk Civitas Unja bisa tumbuh kesadaran dan tanggung jawab terhadap bela negara serta membangun kampus secara bersama. “semoga dengan kegiatan ini, semua Civitas Unja bisa memperlihatkan kepedulian tinggi terhadap kemajuan Negara dan terlepas dari aksi terorisme dan radikalisme begitu juga dengan LGBT yang tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 

Kontak Admin di :

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramEmail