Jika kita disuruh untuk
menyebutkan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia ini tentu akan ada beragam
jawaban yang bersifat materialistis, seperti jumlah sumber daya alam yang
melimpah, contohnya minyak bumi, batubara, gas alam, dan lain-lain. Kemudian ada
juga yang akan menjawab sumber daya manusia yang dimiliki bangsa ini juga
merupakan harta bangsa Indonesia, kemudian keberagaman suku dan budaya,
anak-anak Indonesia sang generasi penerus dan banyak lagi yang bisa disebutkan
sebagai sebuah jawaban atas pertanyaan : Apa saja harta yang dimiliki oleh
Bangsa Indonesia ?
Ada pepatah lama
menyebutkan, Seberapa besarpun modal yang kita gunakan untuk membuka atau
membuat usaha, jika kita tidak bijak dalam menggunakannya sampai kapanpun modal
tersebut tidak akan pernah cukup. Kita bisa menggunakan pepatah ini dalam
konteks mengawal harta bangsa atau dalam hal ini BPK Kawal Harta Negara. Kita mengibaratkan
harta yang berlimpah diatas sebagai “Modal” dalam membuka sebuah usaha. Kemudian
“Usaha” yang disebut pada pepatah diatas kita konotasikan menjadi cita-cita
nasional bangsa Indonesia, seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Nah,
BPK kita umpamakan sebagai si pembuka usaha tersebut.
Modal yang berlimpah
tentu tidak menjanjikan sebuah usaha dapat berdiri tegak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Perlu sesorang/badan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang
mumpuni untuk menglola “modal-modal” tersebut supaya bisa merubah situasi dan
kondisi si pengusaha atau dalam hal ini merubah wujud bangsa Indonesia kearah
yang lebih baik. Tentu itu menjadi harapan kita semua. Tapi yang paling penting
adalah bukan seberapa besar modal yang kita gelontorkan untuk mewujudkan bangsa
Indonesia sesuai amanat UUD 1945, namun bagaimana kita sebagai masyarakat mampu
memberikan kepercayaan penuh kepada pemerintah dalam mengelola harta bangsa
Indonesiayang tidak terbilang nilai nominalnya tersebut. Perlu ada keperayaan
lebih kepada pengelola uang negara dan kepada pengawas negara.
Inilah nilai harta
bangsa Indonesia yang paling tinggi nominalnya, bahkan saya rasa nominal
tertinggi jika seluruh kekayaan bangsa Indonesia ini dijumlahkan. Bagaimana tidak
besar, kepercayaan ini merupakan modal terbesar bangsa Indonesia untuk memulai
sebuah perjuangan, khususnya bagi para pengelola keuangan negara (Eksekutif)
dalam membangun Infrastuktur, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan
lain-lain. Dan kepercayaan yang tidak kalah penting, yaitu kepercayaan terhadap
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Saya yakin BPK tidak akan bekerja maksimal
dalam mengawasi keuangan negara jika masyarakat Indonesia sendiri tidak percaya
akan kinerja BPK. Itulah mengapa kepercayaan ini sangat mahal harganya.
Mari kita bersama-sama
mengawal harta yang paling berharga ini, tentu kita mulai dari hal-hal yang
sederhana saja seperti menceritakan bagaimana tugas pokok dan fungsi BPK yang
sebenarnya, dan kenapa kita harus percaya kepada BPK, mengapa harus BPK yang
mengawasi keuangan negara kita, kita bisa menjelaskan kepada anak-anak,
kerabat, maupun saudara. Tentu akan lebih baik jika menjelaskan dengan
data-data yang akurat, bila perlu membawa hasil cetak visi-misi serta Rencana
Strategis BPK RI dalam mewujudkan cita-cita nasional Bangsa Indonesia.
Dengan terkawalnya
kepercayaan masyarakat terhadap BPK dalam melaksanakan tugasnya, harapannya
tentu dapat membawa BPK lebih semangat, lebih profesional dan lebih independent
dalam kinerja, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan masyarakat
bangsa Indonesia. Supaya modal-modal yang bersifat materialistis seperti yang
disebutkan diatas tadi bisa digunakan sebagai modal penggerak untuk membawa
Indonesia kearah yang lebih baik, lebih maju, lebih sejahtera.
Subtema yang digunakan :
BPK dan Kesejahteraan Rakyat
Sumber referensi tulisan :
Untuk lomba yo niel?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKirim ke koran lokal niel..
BalasHapus